BLANTERORIONv101

Analisis Unsur Intrinsik Novel Laskar Pelangi

19 Juni 2015
ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL
LASKAR PELANGI
Oleh : Maulana Arif Ramayanto

A.    Identitas Buku
·         Judul buku                                    : Laskar Pelangi
·         Pengarang                                     : Andrea Hirata
·         Penerbit                                         : Bentang
·         Tempat dan tahun terbit              : Yogyakarta, Juli tahun 2006
·         Jumlah halaman                           : 534 Halaman

 
B.    Sinopsis
Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat.Ada dinamika di dalamnya.Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana.
Novel  tentang  dunia pendidikan  dengan tokoh tokoh manusia sederhana , jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang di tuturkan secara indah dan cerdas.
Sebuah adaptasi sinema dari film fenomenal LASKAR PELANGI karya AndreaHirata. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah dan Pak Harfan, serta 9 orang murid
yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal, Lintang dan Mahar dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolahmereka.
Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu.Hingga saat saat terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi.Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
A.      UNSUR INTRINSIK NOVEL
1.             TEMA “ Persahabatan ”
2.            PENOKOHAN
Aku sebagai Ikal                  
tokoh ‘aku’ dalam cerita ini. Ikal merupakan anak yang pintar.Ia sangat menyukai sastra, terlihat dari kesehariannya yang senag menulis puisi. Ia menyukai  A Ling sepupu dari A Kiong
Watak                :  tidak mudah ,putus asa,setia kawan dan tegar.
Pak K.A. Harpan Noor
Bernama lengkap N.A. Harfan Efendi Noor bin K.A. FadilahZein Noor. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meskimurid –murid awalnya takut untuk melihatnya. Seperti pada saat beliau bercerita tentang kisah para nabi, semua murid sangat senang dan ketika beliau pulang murid-muridnya selalu menatap lekat-lekat pada dirinya.
Watak                            :Baik hati, Ramah , dan Sabar
Kutipan Novel               : “kemudian dalam waktu yang amat singkat beliau telahMerebut hati kami”(LP, 2006 : 22)
Erin
Watak                            : Cerdas,agamais,baik hati.
Kutipan Novel               : “ia cerdas,agamais,cantik,dan baik hati” (LP, 2006 : 443 bab 31   Zaal batu) 
Ibu N.A. muslimah Hafsari       
Bernam lengkap N.A. Muslimah Hapsari Hamid binti K.A.Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi dan berhati lembut.
Watak                            : Sabar, baik hati dan penyayang.
Kutipan Novel               :“shalatlah tepat waktu ,biar dapat pahala  lebih banyak ,demikian bu mus selalu menasihati kami “ (LP, 2006 : 31)
Lintang                                        
Teman Ikal yang luar biasa jenius.Lintang telah menunjukkanminat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah.Ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya bekerja sebagai nelayanmiskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Cita-citanya terpaksa ia tinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal
Watak                            : Pantang menyerah dan cerdas
Kutipan Novel               : “Lintang juga cerdas experiental yang membuatnya piawai menghubungkan setiap informasi dengan konteks yang lebih luas” (LP, 2006 : 114)
                                       “ kecerdasan yang lain adalah kecerdasan linguistik” (LP, 2006 : 115)
“yang lebih menakjubkan adalah  semua pengetahuan itu iapelajari sendiri dengan membaca bermacam buku milik kepala sekolah kami jika ia mendapat giliran tugas menyapu di ruangan beliau “ (LP, 2006 : 119)
Mahar                                         
Tampan, ia memiliki bakat dan minta besar pada seni. Pertama diketahui ketika tanpa sengaja Bu Mus menunjuknya untuk bernyanyi didepan kelas saat pelajaran seni suara
Watak                            : Kreatif, imajinatif dan cerdas.
Kutipan Novel               :“ dia memang seorang eksentrik yang berdiri di area abu-abu antara imajinasi dan kenyataan ,tapi tak diragukan bahwa ia cerdas ,pemikirannya terstruktur dengan baik ,dengan pengetahuan dunia  gaib nya yang mat luas “(LP, 2006 :  393)
Trapani                                  
Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Dan apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya.Seperti misalnya ia akan tampil sebagai band yang di komando olehMahar, ia tidak mau tampil jika tidak ditonton Ibunya
Watak                : Manja ,cerdas,rupawan.
Kutipan Novel               : “sekali lagi kulihat wajah mereka ,harun yang mudah  senyum ,trapani  yang rupawan, syahdan yang liliput,kucai yang sok gengsi , sahara  yang ketus ,a kiong yang polos dan pria kedelapan yaitu samson yang duduk seperti patung ganesha.” (LP, 2006 : 85)
Kucai                                           
Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Laki-lak iini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
Watak                            : Lemot , susah diatur ,banyak bicara,optimis,berjiwa Pemimpin
Kutipan Novel               : “maka jika digabungkan sifat populis, sok tahu, dan oportunitis dengan otaknya yang lemot kucai memiliki semua kualitas untuk menjadi seorang politis” (LP, 2006 : 70)
“kelemahannya adalah nilai-nilai ulangannya tidak pernah melampaui angka enam karena ia termasuk murid yang agak kurang pinta, bodoh yang diperhalus” (LP, 2006 : 69-70)
kucai adalah orang yang paling optimis yang pernah aku jumpai( LP, 2006 : 69)
                                      
Sahara                                        
Satu-satunya gadis dalam anggota laskar pelangi. Merupakan gadis keras kepala yang berpendirian kuat yang sangat patuh pada agama terbukti ia merupakan gadis berjilbab yang cantik dan selalu rajinmenunaikan sholat dan mengaji, gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah.
Watak                            : Susah diyakinkan dan. Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran.Ia paling tidak suka berbohong
Kutipan Novel               :“pada bab24 tuk bayan tula hal 301”
Flo                          
Bernama asli Floriana.Seorang anak tomboy yang berasal darikeluarga kaya.Dia tidak sombong walaupun menjadi anak orang kaya.Buktinya ia malah berkeinginan untuk bersekolah di SD SMPMuhamadiyah dan sama sekali tidak merasa malu.
Watak                            : Menyenangkan, cantik ,rendah hati .
Kutipan Novel               : ternyata flo adalah pribadi yang sangat menyenangkan. Ia memiliki kemampuan beradabtasi yang luarbiasa. Ia cantik dan sangat rendah  hati, sehingga kami betah di dekatnya” (LP, 2006 : 359)
A kiong       
Kendatipun ia memiliki wajah yang buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai
Watak                            : Baik , agnostik,dan sedikit aneh
Kutipan Novel               :“A kiong malah semakin senang . Ia masih sama sekali takmenjawab.ia tersenyum lebar ,matanya yang sipit menghilang” (LP, 2006 : 27)
A kiong sempat menjalani hidup sebagai seorang agnostik,yaitu  orang yang  percaya kepada tuhan tapi tidak memeluk agama apapun”( LP, 2006 : 464)
Harun                                        
Pria yang memiliki keterbelakangan mental dan memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki ini sering bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran kepada Bu Mus.
Watak                            : Baik tetapi agak keterbelakangan mental.
Kutipan Novel               : “pria itu adalah harun pria jenaka sahabat kami semua yang  sudah berusia 15 tahun dan agak terbelakang mentalnya (LP, 2006 :  7)”
Borek                                   
Pria besar maniak otot dan selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong danSahara
Watak                            : Nakal dan susah diatur
Kutipan Novel               :“ kucai didudukkan berdua bukan karena mirip tapi karena sama sama susah diatur” (LP, 2006 : 14)
3.            PLOT/ALUR
Alur yang digunakan  pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur maju 
Alasan : karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga membuat pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tahapan Alur
Tahap penyituasian :
 Yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD Muhamadiyah kekurangan seorang murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan kehadiran seorang murid yang bernama Harun telah menyelamatkan pembodohan di kampung paling miskin di pulau belitong yang kaya akan tambang timah. (LP, 2006 : 1-8 )
“ guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena pengawas sekolah dari Depdiknas Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD Muhammadiyah hanya mendapat murid baru kurang dari sepuluh orang maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup” (LP, 2006 : 4)
“ Harun telah menyelamatkan kami dan kami bersorak. Sahara berdiri tegak merapikan lipatan jilbabnya yang menyandang tasnya dengan gagah, ia tidk mau duduk lagi. Bu Mus tersipu. Air mata guru ini surut dan ia menyeka keringat di wajahnya yang belepotan karena bercampur dengan bedak tepung beras.” (LP, 2006 : 8)
Tahap pemunculan konflik :
Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar pelangi mampu berjuang dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. (LP, 2006 :  157)
“ karena kegemaran kolektif terhadap pelangi maka Bu Mus menamai kelompok kami Laskar Pelangi “ (LP, 2006 : 160)
Tahap peningkatan konflik :
Ketika Mahar dan Lintang berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhamadiyah lewat kemahiran dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat perayaan HUT RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.( LP, 2006 : 363)
“seperti mahar, Lintang berhasil mengharumkan nama perguruan Muhammadiyah. Kami adalah sekolah kampung pertama yang menjuarai perlombaan ini, dan dengan sebuah kemenangan mutlak” (LP, 2006 : 383)
Tahap klimaks :
Pada saat Lintang si murid paling jenius di antara yanglainnya meninggalkan bangku sekolah karena ia harus mengurus adik-adiknya setelah kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari cerita perjuangan para kesepuluh Laskar Pelangi.( LP, 2006 : 430 )
“SEORANG anak laki-laki tertua keluarga pesisir miskin yang ditinggal mati ayah, harus menanggung nafkah ibu, banyak adik, kakek-nenek, dan paman-paman yang tak berdaya, Lintang tak punya peluang sedikitpun untuk melanjutkan sekolah” (LP, 2006 :  430)
Tahap penyelesaian :
Yaitu saat tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh rakyat Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh kesepuluh laskar pelangi.(halaman 481 )
4.            LATAR
1.     Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan.Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.   
1.     Di sekolah
seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunjukkepinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu “ (LP, 2006 : 6)
2.     Dibawah pohon
“kucai mengangkangi dahan tertinggi ,sedangkan sahara ,satu –satunya betina dalam kawanan itu ,bersilnang kaki  di atas dahan terendah “ (LP, 2006 : 159)
3.     Di gua
“ kami terus merambah masuk sampai beratus – ratus meter tapi takmenumukan tanda-tanda gua itu akan berakhir “(LP, 2006 : 396)
4.     Dirumah
“kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku seperti benda koleksi yang bernilai tinggi “ (LP, 2006 : 258)
2.     Suasana
1.   Menyenangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
“Ketika lintang mengangkat tinggi-tinggi trofi besar kemenangan”( LP, 2006 :
              384)
2.   Menegangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat PakHarfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanyamenunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidakditutup.
“suasana kelas menjadi tegang,kami harap mahar segera meminta maaf dan menyatakan pertobatan tapi sungguh sial,ia malah menjawab dengan nada bantahan”( LP, 2006 : 351)
3.   Menyedihkan.
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
“aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu  dan kesedihanku yang mengharu biru telah mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku tahan tahan sekuat apapun aku berusaha “ (LP, 2006 : 433)
3.     Waktu      
·       Pagi hari
“bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan  “ (LP, 2006 : 14)             
·       Sore hari
“situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang menyebar ke kampong dan beberapa nelayan batal melaut”  (LP, 2006 : 187)
·       Malam hari
"malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami mempunyai acara seru ,yaitu naik gunung “ (LP, 2006 : 285)
5.   SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertamapelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’.Tokoh‘aku’ dalam novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama.
Kutipan Novel:
Banyak sekali yang bisa dikutip dari novel tersebut dengan kata ‘aku’ karena isi novel dominan dengan ‘aku’.
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (LP, 2006 : 88) dan lain-lain
6.   GAYA BAHASA
Penulis memakai gaya bahasa campuran Karena penulis masih memakai bahasa-bahasa asing (memakai kata serapan)
Kutipan Novel :
“Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-biru itu mengunjungi pucuk ficilium” (LP, 2006 : 157 )
7.   AMANAT
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Diantaranya adalah
·         Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa).
Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha.Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim.Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu.Mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.
·         Jauhi sifat pesimis
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka.Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa seperti orang yang ada di atas.Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi.Contonya pada novel ini yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).
·         Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan. Guru diibaratkan  kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.
•      Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)
•      hiraukan orang yang menggangumu, teruslah berjalan jika menurutmu itu benar.
•      Dari bersekolah dengan sungguh-sungguh cita-cita akan tercapai walaupun dengan usaha dan perjuangan yang sulit.
•      Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan
B.  PENILAIAN
8.   KELEBIHAN NOVEL
1.         Novel ini benar benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil.
2.         Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagianyang lain harmonis dan dapat   menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karenadalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.
3.         Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelitdan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini.
9.   KEKURANGAN NOVEL
1.         Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatra. Sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca .
2.         Hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi bagian cerita yang membingungkan. Karena  ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal.

Follow Twitter : Maulana
Instagram : Bulan Maulana
Contact : maulanaarief110@gmail.com

Komentar